Menjawab Tantangan Era Disrupsi: KemenDagri Siapkan ASN Dengan Literasi Digital Mumpuni

Kamis, 04 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Seraphine Claire
KemenDagri memandang peningkatan literasi digital ASN sebagai strategi penting agar birokrasi tetap relevan dan efektif di tengah gempuran disrupsi teknologi di berbagai sektor.

Jakarta - Disrupsi teknologi telah mengubah landscape berbagai sektor, termasuk pemerintahan. Kementerian Dalam Negeri (KemenDagri) secara proaktif mengambil langkah untuk menyiapkan Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tidak tertinggal. Strategi utama yang diambil adalah dengan membekali ASN tidak hanya dengan keterampilan digital operasional, tetapi juga dengan literasi digital yang komprehensif untuk memahami dampak dan peluang dari perubahan ini.

Literasi digital yang dimaksud melampaui kemampuan menggunakan komputer atau aplikasi. Ini mencakup pemahaman kritis tentang bagaimana teknologi mengubah pola interaksi masyarakat, mempengaruhi kebijakan publik, dan menciptakan paradigma pelayanan baru. ASN diharapkan dapat berpikir secara digital dalam merancang dan melaksanakan program kerja mereka.

Dalam perspektif KemenDagri, ASN dengan literasi digital yang baik akan menjadi benteng pertahanan birokrasi dari ketertinggalan. Mereka akan mampu mengantisipasi tren, mengadopsi solusi teknologi yang tepat guna, dan bahkan menciptakan inovasi layanan yang sebelumnya tidak terpikirkan. Hal ini pada akhirnya akan menjaga relevansi institusi pemerintahan di mata masyarakat.

Program penyiapan ASN ini juga menyentuh aspek etika dan keamanan di dunia digital. ASN diberikan pemahaman tentang tanggung jawab dalam mengelola data sensitif warga negara, memahami regulasi perlindungan data pribadi, serta mengenali ancaman siber yang mungkin mengintai. Aspek ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik.

KemenDagri juga mendorong terciptanya budaya belajar (learning culture) yang berkelanjutan di kalangan ASN. Mengingat teknologi berkembang dengan sangat cepat, pelatihan sekali waktu tidaklah cukup. ASN didorong untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat yang aktif meng-update pengetahuannya tentang perkembangan teknologi terbaru.

Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan bahwa birokrasi tidak menjadi institusi yang kaku dan lambat merespons perubahan. Sebaliknya, dengan ASN yang melek digital, birokrasi diharapkan dapat menjadi pemandu dan fasilitator yang agile dalam menyongsong era society 5.0.

Implementasinya, KemenDagri mengintegrasikan materi literasi digital ke dalam kurikulum dasar pelatihan CPNS, Latsar, dan pelatihan kepemimpinan. Hal ini menandakan komitmen untuk membangun fondasi yang kuat sejak dini.

Dengan demikian, upaya KemenDagri dalam menyiapkan ASN berliterasi digital merupakan investasi strategis untuk ketahanan dan masa depan pemerintahan Indonesia. Birokrasi yang adaptif dan cerdas teknologi akan menjadi tulang punggung dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

(Seraphine Claire)

Baca Juga: APBD Depok Cair Rp 4,5 M Untuk Perbaikan Infrastruktur Simpang GDC
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.